
Bandung, Juli 2024 – SMP PGII 1 Bandung resmi meluncurkan Program Kerja Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sebagai komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah anak, serta bebas dari segala bentuk kekerasan. Sekolah ini juga menegaskan diri sebagai sekolah anti-bullying, sekolah anti perundungan yang terus menyerukan pesan kuat: Stop Bullying!
Program yang disusun mengacu pada Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 ini menjadi pedoman bagi seluruh warga sekolah dalam mewujudkan pendidikan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta mendukung pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak mulia.
Kepala SMP PGII 1 Bandung, Irwan Andriawan, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan bahwa keberadaan TPPK adalah langkah penting dalam memperkuat budaya positif di sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa SMP PGII 1 Bandung menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, bebas kekerasan, dan bebas bullying,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TPPK yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Fikri Lukmanul Hakim, M.Pd., menambahkan bahwa program ini mencakup aspek pencegahan, penanganan, hingga pendampingan bagi korban maupun pelaku yang membutuhkan bimbingan.
Adapun strategi utama yang dijalankan antara lain:
-
Sosialisasi dan edukasi pencegahan kekerasan secara berkala.
-
Integrasi kurikulum melalui P5, PPKn, dan PABP.
-
Penyediaan layanan konseling psikologis bagi siswa yang membutuhkan.
-
Aktivasi sistem pelaporan melalui kotak aduan, hotline, dan kanal digital.
-
Penegakan sanksi administratif sesuai aturan sekolah dan regulasi pemerintah.
-
Kerja sama dengan pihak eksternal seperti Dinas Pendidikan, LPA, dan Kepolisian.
-
Melibatkan orang tua dalam upaya meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan bersama.
-
Penciptaan budaya sekolah yang inklusif dengan menekankan perilaku positif, prestasi, dan kebersamaan.
-
Pengembangan keterampilan sosial siswa, termasuk komunikasi, penyelesaian konflik secara damai, dan pengelolaan emosi.
-
Pemberdayaan siswa sebagai agen perubahan, salah satunya melalui program Roots Indonesia, untuk menanamkan nilai-nilai positif serta semangat anti-kekerasan dan anti-bullying di lingkungan sekolah.
-
Kebijakan Anti-Bullying: sekolah menerapkan aturan tegas untuk mencegah perundungan (bullying) dan diskriminasi di lingkungan sekolah.
-
Deklarasi Bersama Anti-Bullying: sekolah menyelenggarakan deklarasi bersama antar siswa dan pihak sekolah sebagai bentuk komitmen pencegahan perundungan.
-
Peningkatan Kompetensi Guru: guru dan tenaga kependidikan dibekali pemahaman tentang pendekatan humanis serta prinsip Sekolah Ramah Anak untuk memperkuat pencegahan bullying.
Program TPPK ini memiliki timeline kegiatan sepanjang tahun ajaran, mulai dari sosialisasi kode etik sekolah, seminar pencegahan kekerasan, layanan konseling intensif, hingga evaluasi akhir tahun. Dengan demikian, seluruh proses dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkala demi efektivitas program.
Ketua Yayasan Pendidikan PGII, Drs. H. Lili Asmili, turut memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan program ini. Menurutnya, sekolah memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter baik serta mampu menolak segala bentuk kekerasan dan bullying.
Melalui program TPPK ini, SMP PGII 1 Bandung berharap dapat menjadi sekolah yang benar-benar ramah anak, sekolah anti-bullying, serta menjadi teladan dalam membangun lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh kasih sayang.