Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua, disusun oleh: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pusat Kurikulum dan Pembelajaran

Latar Belakang

  1. Perubahan Masa Depan: Demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045 menuntut pendidikan berkualitas.
  2. Permasalahan Mutu Pendidikan: Rendahnya kemampuan literasi, numerasi, dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
  3. Tujuan: Mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua melalui pendekatan PM yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Definisi Pembelajaran Mendalam

Pendekatan holistik yang mengintegrasikan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) untuk menciptakan proses belajar yang:

  • Berkesadaran.
  • Bermakna.
  • Menggembirakan.

Dimensi Profil Lulusan (8 Dimensi):

  1. Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME.
  2. Kewargaan yang peduli pada masyarakat dan lingkungan.
  3. Penalaran Kritis untuk menyelesaikan masalah.
  4. Kreativitas dalam menciptakan solusi inovatif.
  5. Kolaborasi dengan kerja sama yang efektif.
  6. Kemandirian dalam mengelola proses belajar.
  7. Kesehatan mental dan fisik yang seimbang.
  8. Komunikasi yang efektif baik secara lisan maupun tulisan.

Landasan Pembelajaran Mendalam

  1. Filosofis: Konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara dan K.H. Ahmad Dahlan.
  2. Teoretis: Integrasi teknologi, teori konstruktivisme, pembelajaran berbasis proyek, dan keterampilan abad ke-21.
  3. Sosiologis: Pendidikan sebagai alat mencerdaskan bangsa dan membangun masyarakat berjati diri.
  4. Yuridis & Empiris: Dukungan undang-undang, pengembangan kurikulum, dan kompetensi masa depan.

Strategi Implementasi PM

  1. Tahapan:
    • Sosialisasi PM.
    • Pemenuhan sumber daya pendidikan.
    • Uji coba, evaluasi, dan refleksi.
  2. Elemen:
    • Guru sebagai penggerak pembelajaran.
    • Lingkungan belajar kondusif (fisik, virtual, dan budaya).
    • Pemanfaatan teknologi digital.

Rekomendasi Strategis

  1. Menjadikan PM fondasi utama pembelajaran.
  2. Mengintegrasikan 10% jam pelajaran untuk pembelajaran interdisipliner.
  3. Penyelarasan kebijakan pendidikan, kurikulum, dan asesmen.
  4. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan pendampingan terintegrasi.

Resume ini memberikan gambaran singkat tentang Pembelajaran Mendalam sebagai langkah transformasi pendidikan menuju kualitas yang inklusif dan berorientasi masa depan.

Sumber: Puskurjar, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia